Pengertian Defisit Transaksi Berjalan: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Defisit transaksi berjalan merupakan istilah ekonomi yang sering kita dengar dalam berita atau diskusi ekonomi.

Meski terdengar rumit, memahami konsep ini penting karena dampaknya bisa dirasakan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari kenaikan harga barang, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga perubahan ekonomi secara luas, semuanya berkaitan dengan defisit transaksi berjalan.

Ketika suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan, artinya negara tersebut mengeluarkan lebih banyak uang ke luar negeri dibanding uang yang masuk.

Akibatnya, pemerintah harus mencari solusi untuk mengatasi kondisi ini agar tidak semakin memburuk.

Melalui artikel ini, kita akan membahas pengertian defisit transaksi berjalan secara mendalam, termasuk penyebab, dampak, dan cara efektif mengatasinya. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Defisit Transaksi Berjalan?

Defisit transaksi berjalan adalah kondisi ketika jumlah pembayaran keluar negeri (impor barang dan jasa, serta pembayaran utang luar negeri) lebih besar dibandingkan penerimaan dari luar negeri (ekspor barang dan jasa serta pendapatan dari investasi).

Simpelnya, Indonesia mengeluarkan lebih banyak uang ke luar dibandingkan uang yang masuk.

Defisit Transaksi Berajalan

Komponen Utama Transaksi Berjalan

Agar makin jelas, transaksi berjalan dalam neraca pembayaran dibagi menjadi beberapa komponen utama:

  1. Neraca Perdagangan Barang: Selisih antara ekspor dan impor barang.
  2. Neraca Perdagangan Jasa: Selisih antara ekspor dan impor jasa.
  3. Pendapatan Primer: Pendapatan dari investasi luar negeri, seperti dividen dan bunga.
  4. Pendapatan Sekunder: Transfer uang, misalnya bantuan dari luar negeri atau remitansi.

Jika total keempat komponen ini negatif, terjadilah defisit transaksi berjalan.

Baca : 4 Hal yang Harus Kamu Ketahui Memulai Investasi Emas

Penyebab Defisit Transaksi Berjalan

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan defisit transaksi berjalan, seperti:

1. Ketergantungan Impor Tinggi

Indonesia sering kali masih bergantung pada barang impor, baik untuk konsumsi maupun industri. Kalau impor jauh lebih besar dibanding ekspor, otomatis kita alami defisit.

2. Harga Komoditas Ekspor yang Turun

Kalau harga komoditas utama ekspor seperti minyak sawit dan batu bara turun, pendapatan negara otomatis turun dan berisiko menyebabkan defisit.

3. Utang Luar Negeri

Bunga utang luar negeri yang tinggi juga ikut menyumbang defisit karena pembayaran bunga merupakan arus uang keluar dari Indonesia.

Dampak Defisit Transaksi Berjalan

Meski terdengar teknis, defisit transaksi berjalan punya dampak nyata, seperti:

1. Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Defisit besar bisa menyebabkan rupiah melemah, karena dolar yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk.

2. Inflasi

Nilai tukar melemah berpotensi menaikkan harga barang impor, yang akhirnya menyebabkan inflasi.

3. Penurunan Cadangan Devisa

Pemerintah harus menguras cadangan devisa untuk menutup defisit ini, yang bisa melemahkan stabilitas ekonomi.

Contoh Defisit Transaksi Berjalan di Indonesia

Sebagai contoh, Indonesia sering mengalami defisit transaksi berjalan, terutama saat impor barang seperti bahan bakar minyak (BBM) melonjak tajam, sementara harga ekspor turun.

Hal ini sering terjadi pada periode tertentu, seperti pada 2018 ketika defisit transaksi berjalan mencapai USD 31 miliar.

Baca : Perusahaan Menara Dengan Aset Terbesar di Indonesia

Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Defisit Transaksi Berjalan

Untuk menangani defisit transaksi berjalan, pemerintah biasanya mengambil beberapa kebijakan seperti:

1. Meningkatkan Ekspor

Program pemerintah untuk mendukung UMKM, diversifikasi produk ekspor, dan peningkatan kualitas produk.

2. Mengurangi Impor

Pengaturan pajak impor, kampanye penggunaan produk dalam negeri, serta pembatasan impor barang konsumsi tertentu.

3. Menarik Investasi Asing

Kemudahan investasi dan peningkatan iklim usaha untuk menarik investasi luar negeri agar uang masuk lebih banyak.

Cara Efektif Mengatasi Defisit Transaksi Berjalan

Beberapa strategi efektif yang bisa dilakukan antara lain:

1. Pengembangan Industri Dalam Negeri

Memperkuat industri lokal agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

2. Diversifikasi Ekspor

Tidak hanya bergantung pada komoditas tertentu, tapi juga mendorong ekspor produk yang bernilai tambah tinggi.

3. Efisiensi Penggunaan Energi

Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor dengan mendorong penggunaan energi terbarukan.

Hubungan Defisit Transaksi Berjalan dan Nilai Tukar

Defisit transaksi berjalan erat kaitannya dengan nilai tukar mata uang.

Jika defisit meningkat, permintaan dolar AS meningkat, menyebabkan nilai tukar rupiah melemah. Ini penting diperhatikan karena mempengaruhi harga barang yang kita beli sehari-hari, terutama barang impor.

Surplus vs Defisit Transaksi Berjalan

Surplus terjadi saat penerimaan dari luar negeri lebih besar dari pembayaran ke luar negeri, sementara defisit adalah kebalikannya.

Surplus lebih ideal karena menunjukkan kondisi ekonomi yang sehat dan stabil.

Kesimpulan

Defisit transaksi berjalan memang terdengar rumit, tapi sangat penting untuk dimengerti karena dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari.

Dengan memahami penyebab, dampak, dan solusi yang ada, kita bisa lebih bijak dan sadar dalam mendukung kebijakan pemerintah serta meminimalisir dampak negatifnya terhadap ekonomi nasional.

Baca : Tape Reading Broker Summary: Kunci Sukses Trader Saham

FAQ

1. Apa bedanya defisit transaksi berjalan dengan defisit neraca perdagangan?

Defisit transaksi berjalan mencakup perdagangan barang dan jasa, serta pendapatan primer dan sekunder, sedangkan defisit neraca perdagangan hanya mencakup barang saja.

2. Bagaimana cara mengetahui Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan?

Dengan melihat data neraca pembayaran dari Bank Indonesia yang dipublikasikan setiap kuartal.

3. Apakah defisit transaksi berjalan selalu buruk?

Tidak selalu buruk, tetapi jika berlangsung lama dan besar dapat mengancam stabilitas ekonomi.

4. Apa dampak defisit transaksi berjalan terhadap masyarakat umum?

Defisit bisa menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah dan inflasi, yang membuat harga barang naik.

5. Bagaimana masyarakat bisa membantu mengurangi defisit transaksi berjalan?

Dengan mendukung produk dalam negeri dan bijak dalam menggunakan barang impor.

Semoga informasi ini membantu kamu lebih paham tentang defisit transaksi berjalan ya!

Tinggalkan komentar