Arang berbahan kayu adalah bahan bakar alami yang sering digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, penghangat ruangan, hingga produksi briket untuk skala industri. Proses pembuatannya tergolong mudah, bahkan bisa dilakukan di rumah dengan peralatan sederhana.
Namun, tidak semua orang mengetahui cara membuat arang kayu yang berkualitas tinggi. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail langkah-langkah, teknik, serta tips rahasia untuk menghasilkan arang kayu dengan efisien. Tuan dan Nyonya juga akan mempelajari alternatif metode, bahan terbaik, dan cara menyimpan hasil produksi agar tetap optimal.
Era Dulu
Dalam masa lalu, jumlah kayu tangal yang digunakan untuk membuat arang kayu sangat tinggi di setiap kabupaten. Sistem ini biasanya terdiri dari billet yang ditumpuk di ujung kayu sehingga membentuk tumpukan berbentuk kerucut dengan lubang di bawah untuk udara melewati, dan poros pusat digunakan sebagai penyangga.
Semua tumpukan kayu tersebut ditutupi oleh rumput atau tanah liat basah. Penembakan dimulai di bagian bawah cerobong dan kemudian menyebar ke seluruh cerobong dan ke atas.
Laju pembakaran menentukan keberhasilan operasi. 100 bagian kayu biasanya dapat menghasilkan sekitar 60 bagian volume atau 25 bagian berat arang. Produksi skala kecil biasanya menghasilkan hanya sekitar 50%, dan produksi skala besar dapat menghasilkan hingga 90% bahkan pada tahun 1800-an.
Colliers (pembakar arang profesional) sangat terkenal karena kesempurnaan operasi ini.
Deforestasi adalah salah satu faktor utama, terutama di wilayah Eropa Tengah, karena produksi arang yang besar, yang mempekerjakan ratusan ribu orang, terutama di hutan Alpine dan tetangga.
Banyak coppices di Inggris dibuat dari kayu yang dipotong dan regrew siklis, yang memastikan pasokan arang tetap tersedia.
Fakta bahwa kekurangan ada pada awal periode Stuart mungkin terkait dengan hasil, sementara fakta bahwa tidak mungkin untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan.
Beralih ke bahan bakar fosil terutama batubara dan batubara coklat untuk keperluan industri memerlukan langkanya kayu.
Era Sekarang
Penggunaan arang sebagai bahan bakar peleburan meningkat di Amerika Selatan setelah hukum Brasil diubah pada tahun 2010 untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari komitmen Presiden Lula da Silva untuk membuat “baja hijau”.
Proses pembakaran kayu modern, baik dalam ukuran kecil atau sebagai serbuk gergaji dalam besi cor retot, secara luas digunakan di tempat-tempat di mana kayu jarang ditemukan. Proses ini juga digunakan untuk mengembalikan produk samping yang berharga, seperti asampyroligneus tar kayu dan kayu semangat.
Pembuatan arang biasanya dimulai pada suhu 300 °C (572 °F), yang membuatnya berwarna coklat, lembut, dan rapuh, dan mulai mengobarkan pada 380 °C (716 °F). Kayu yang dibuat pada suhu yang lebih tinggi biasanya akan rapuh, dan suhu tidak boleh mencapai 700 °C (1292 °F) karena akan menjadi abu.
Di Finlandia dan Skandinavia, arang dianggap sebagai produk sampingan dari pembuatan tar kayu. Untuk mendapatkan tar pirolisis, banyak pohon pinus ditebang. Arang sisa biasanya digunakan dalam blast furnace untuk peleburan sebagai pengganti metalurgi kokas.
Produksi tar menyebabkan deforestasi cepat, dan seluruh hutan Finlandia mungkin lebih muda dari 300 tahun. Akhir produksi tar di akhir abad ke-19 juga menunjukkan akibat reboisasi yang cepat.
Perusahaan Bahan Bakar Zwoyer memproduksi arang briket, yang pertama kali ditemukan dan juga telah dipatenkan oleh Ellsworth BA Zwoyer of Pennsylvania pada tahun 1897.
Selanjutnya, Henry Ford menciptakan briket yang terbuat dari kayu dan produk samping dari serbuk gergaji yang digunakan dalam pembuatan mobil. Arang Ford kemudian menjadi Perusahaan Kingsford.
1. Apa Itu Arang dan Mengapa Memilih Kayu Sebagai Bahan Dasar?
1.1. Definisi Arang
Arang adalah residu hitam yang terbuat dari karbon tidak murni yang dapat dihasilkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Ini dapat dihasilkan dengan menghilangkan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan.
1.2. Kelebihan Kayu Sebagai Bahan Dasar
Mengapa kayu sering digunakan untuk membuat arang? Berikut adalah alasannya:
- Sumber yang Melimpah: Kayu tersedia dalam jumlah besar di berbagai wilayah.
- Kualitas Arang yang Baik: Kayu keras menghasilkan arang dengan kepadatan tinggi dan nilai kalor yang tinggi.
- Ramah Lingkungan: Kayu bekas atau limbah kayu dapat dimanfaatkan, mengurangi limbah.
1.3. Jenis-Jenis Kayu yang Cocok untuk Arang
- Kayu Keras: Jati, mahoni, rambutan, dan akasia menghasilkan arang berkualitas tinggi.
- Kayu Lunak: Cemara atau pinus juga dapat digunakan, tetapi hasilnya kurang padat dan cepat terbakar.
- Kayu Limbah: Serbuk gergaji, ranting kecil, atau kayu bekas konstruksi.
Baca juga : Bisa Santai tapi Tetap Dapat Duit! Pilihan Pekerjaan untuk Si Moody
2. Persiapan Bahan dan Alat
2.1. Bahan-Bahan yang Diperlukan
- Kayu: Pilih kayu kering dengan kadar air rendah. Kayu basah dapat menghambat proses pembakaran.
- Pemantik: Seperti serasah, daun kering, atau serbuk gergaji untuk membantu menyalakan api.
2.2. Alat-Alat Utama
- Drum Besi atau Tungku: Untuk tempat pembakaran.
- Penutup Drum: Dilengkapi dengan lubang ventilasi kecil.
- Pipa Ventilasi (Opsional): Untuk mengontrol aliran udara.
- Parang atau Gergaji: Untuk memotong kayu menjadi ukuran yang sesuai.
3. Langkah-Langkah Membuat Arang Kayu
3.1. Tahap Persiapan
3.1.1. Potong dan Keringkan Kayu
- Potong kayu menjadi ukuran kecil (sekitar 30-50 cm) untuk memudahkan proses pembakaran.
- Keringkan kayu selama 3-7 hari di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air.
3.1.2. Siapkan Drum atau Tungku
- Drum besi harus dilubangi di bagian bawah untuk sirkulasi udara.
- Pastikan drum bersih dari bahan kimia atau residu berbahaya jika menggunakan drum bekas.
3.2. Proses Pembakaran
3.2.1. Mulai Penyusunan Kayu
- Susun kayu secara rapi di dalam drum. Letakkan kayu lebih besar di bagian bawah dan yang lebih kecil di atas.
- Jika menggunakan serasah, tambahkan di antara lapisan kayu untuk mempermudah pembakaran.
3.2.2. Nyalakan Api
- Nyalakan api di bagian bawah drum menggunakan pemantik seperti daun kering atau serbuk gergaji.
- Biarkan api membakar perlahan selama 10-20 menit hingga semua kayu mulai terbakar.
3.2.3. Tutup Drum
- Setelah api stabil, tutup drum dengan penutup berlubang untuk mengontrol aliran udara.
- Proses ini akan menciptakan kondisi pembakaran tanpa oksigen (karbonisasi).
3.3. Tahap Karbonisasi
- Karbonisasi berlangsung selama 6-8 jam. Selama waktu ini, kayu akan berubah menjadi arang.
- Perhatikan warna asap yang keluar dari drum:
- Putih: Menandakan kadar air sedang menguap.
- Biru: Menandakan karbonisasi sudah hampir selesai.
3.4. Pendinginan dan Pengambilan Arang
- Setelah pembakaran selesai, tutup semua ventilasi untuk memadamkan api sepenuhnya.
- Biarkan drum mendingin selama 24 jam sebelum membuka tutupnya.
- Keluarkan arang, lalu simpan di tempat kering dan tertutup.
4. Alternatif Metode Pembuatan Arang
4.1. Metode Tungku Tanah
- Membuat lubang di tanah untuk proses pembakaran.
- Biaya lebih murah tetapi kurang efisien dibandingkan metode drum.
4.2. Metode Oven Karbonisasi
- Menggunakan oven khusus untuk karbonisasi.
- Cocok untuk produksi skala besar karena hasilnya lebih seragam.
Baca juga : Tips Memulai dan Menjalankan Bisnis Working Space
5. Tips dan Trik untuk Arang Berkualitas Tinggi
- Pilih Kayu Keras: Kayu seperti jati atau mahoni menghasilkan arang yang tahan lama dan tidak mudah hancur.
- Kontrol Oksigen: Pastikan drum tertutup rapat untuk menghindari pembakaran sempurna yang menghasilkan abu.
- Gunakan Kayu Kering: Kayu dengan kadar air tinggi akan menghasilkan asap berlebih dan arang berkualitas rendah.
6. Manfaat Arang Kayu
- Sebagai Bahan Bakar: Digunakan untuk memasak, memanggang, atau keperluan industri.
- Produksi Briket: Arang kayu sering diolah menjadi briket untuk efisiensi pembakaran.
- Pertanian: Sebagai bahan campuran pupuk organik atau penyerap racun di tanah.
Kesimpulan
Membuat arang berbahan kayu adalah proses sederhana yang dapat dilakukan di rumah dengan alat minimal. Dengan memahami langkah-langkah detail dan menggunakan metode yang tepat, Tuan dan Nyonya dapat menghasilkan arang berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan. Baik untuk keperluan rumah tangga maupun produksi skala kecil, panduan ini memberikan semua informasi yang Tuan dan Nyonya perlukan untuk memulai.
Baca juga : Cara Memulai Usaha Rental Mobil: Panduang Sukses
FAQ
1. Kayu apa yang terbaik untuk membuat arang?
Kayu keras seperti jati, mahoni, dan akasia adalah pilihan terbaik karena menghasilkan arang berkualitas tinggi.
2. Berapa lama proses pembuatan arang?
Proses karbonisasi biasanya memakan waktu 6-8 jam, diikuti pendinginan selama 24 jam.
3. Apakah metode drum lebih baik daripada metode tungku tanah?
Ya, metode drum lebih efisien, ramah lingkungan, dan menghasilkan arang yang lebih seragam.
4. Bisakah arang kayu disimpan dalam waktu lama?
Ya, asalkan disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.
5. Apa keuntungan menggunakan arang kayu?
Arang kayu ramah lingkungan, memiliki nilai kalor tinggi, dan cocok untuk berbagai keperluan.
Artikel ini dirancang untuk membantu Tuan dan Nyonya memahami setiap aspek pembuatan arang berbahan kayu. Dengan mengikuti panduan ini, Tuan dan Nyonya akan siap menghasilkan arang berkualitas tinggi dengan mudah!